Man Jadda Wajada

Hahaha, suatu kata-kata yg menurutku sederhana tapi membuat hati ini bergetar. Sudah sering dulu-dulu aku mendengar kata ini tapi aku kurang respons. Tapi sejak aku membaca buku yang aku beli di Taman Pintar seharga 20ribu (negeri 5 menara) ini, hatiku menjadi bergetar setelah membacanya dan sekarang kata-kata ini yang selalu membuatku termotivasi dam menciptakan getaran semangat di dada (lebay, hahaha)

kawan, kau tahu? Q sebenarnya sudah sedikit banyak mengalami ha-hal yang mengacu pada sebuah kata MAN JADDA WAJADA ini tapi dulu q hanya menganggapnya kata angin lalu tapi sekarang q semakin yakin dan mantab.

q jadi ingat perjuanganku menghadapi rentetan UNAS, SNMPTN undangan,
SNMPTN tulis, USM STIS dan USM STAN. Kau tau kawan, q memperketat jadwalku intinya q bener-bener me-manage waktuku dg sebaik-baiknya. Dari mulai waktu luang di kelas, setelah pulang sekolah, sore menjelang maghrib, setelah maghrib sampai jam 9 malam, setelah tahajud dan setelah subuh. Awalnya aku begitu berat kawan tapi yg menjadi pengingatku, motivasiku, dan semangatku adalah senyum tulus ibu dan almarhum bapakku terutama oneng dan kak nur yg tulus membiayai sekolahku dari SMP sampai SMA. Kawan, setelah terbiasa dengan jadwalku q menjadi seorang Riskah Bariroh yg keren *_*(pede). Lalu q nge-share jadwalku ini ke sobatku nurel karena waktu itu dia lagi low motivation jadi q mencoba membangkitkan semangatnya. Q cerita ke dia, bagaimana kegiatanku sehari-hari, apa targetku, apa upayaku dalam mencapai targetku, apa konsekuensiku bila aku tidak menjalankan usahaku dg tepat waktu. Nurel hanya bisa berdecak kagum padaku, dalam hatiku q menangis karena q bisa membagi sesuatu kepada sobatku, q senang kawan senang banget.

Kau tau kawan apa targetku dulu? ? di bawah ini adalah targetku dulu waktu SMA

1.Lulus Unas dg Nilai A :)

2.Lolos SNMPTN Undangan :)

3.Lolos STAN :)

4.Lolos FTMD ITB

5.Lolos Teknik Mesin ITS :)

Yang aku kasih tanda :) adalah yang berhasil aku capai dan yang tak kasih tanda strikethrough adalah yang gagal kucapai kawan. Waktu liat pengumuman SNMPTN undangan q kecewa campur seneng, knapa? Q kecewa karena q gag bisa kuliah d kampusnya pak Habibie dan pak Soekarno dulu, q seneng karena q bisa lolos SNMPTN undangan  meski toh di Teknik Mesin ITS, q tetep bersyukur aja mungkin ini yang telah digariskan oleh yang kuasa, cumungud *_*.

Itu adalah sedikit runtutan kisahku kawan, q pengen banyak bercerita lagi tapi kayagnya aku akan memisahkan dalam suatu part-part tersendiri :)