CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 30 September 2012

Kertas Burung Ke-1001

Assalammu’alaikum
Sudah lama aku gak posting di blog maklum kendala ekonomi yang membuatku gak bisa beli pulsa modem, alhasil deh blog jadi kusam gini, hehehe. Kemarin baru saja aku liat di sebuah blog tentang sebuah kisah cinta yang begitu mengharukannya sampe buat aku mewek T__T (maklum cewek suka mewek, hehehe). Menurut aku cerita ini perlu dishare ke kawan reader sekalian biar ikutan kena syndrom mewekku juga, hehe. Langsung aja ke TKP yoo^_^

Andre dan Sherly adalah sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda latar belakangnya. Keluarga Sherly berasal dari keluarga kaya raya dan serba berkecukupan, sedangkan keluarga Andre hanyalah keluarga seorang petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan.

Dalam kehidupan mereka berdua, Andre sangat mencintai Sherly. Andre telah melipat 1000 buah burung kertas untuk Sherly dan Sherly kemudian menggantungkan burung-burung kertas tersebut pada kamarnya. Dalam tiap burung kertas tersebut Andre telah menuliskan harapannya kepada Sherly. Banyak sekali harapan yang telah Andre ungkapkan kepada Sherly. “Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain”,”Semoga Tuhan melindungi Sherly dari bahaya”,”Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia”,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada Sherly.


Suatu hari Andre melipat burung kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain. Ketika memberikan burung kertas ini, Andre berkata kepada Sherly:
“Sherly, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “
Saat mendengar Andre berkata demikian, menangislah Sherly. Ia berkata kepada Andre:
“Ndre, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata orang tuaku!”
Saat mendengar itu Andre pun bak disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada Sherly. Ia mengatai Sherly matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya. Dan Akhirnya Andre meninggalkan Sherly menangis seorang diri.
Andre mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil. Sikap Sherly dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Dalam Sebulan usaha Andre menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari perusahaan itu. Sekarang tak seorangpun tak kenal Andre, ia adalah bintang kesuksesan.
Suatu hari Andre pun berkeliling kota dengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri itu kelihatan lusuh dan tidak terawat. Andre pun penasaran dan mendekati suami istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua Sherly.
Andre mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati nuraninya melarangnya sangat kuat. Andre membatalkan niatnya dan ia membuntuti kemana perginya orang tua Sherly.
Andre sangat terkejut ketika didapati orang tua Sherly memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto Sherly dalam makam itu. Andre pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke arah makam Sherly untuk menemui orang tua Sherly.
Orang tua Sherly pun berkata kepada Andre:
”Ndre, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan Sherly yang terkena kanker rahim ganas. Sherly menitipkan sebuah surat kepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.”
Orang tua Sherly menyerahkan sepucuk surat kumal kepada Andre.
Andre membaca surat itu.
“Ndre, maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh keputus-asaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku tahu semua tabiatmu Ndre, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu Ndree……….. “
Setelah membaca surat itu, menangislah Andre. Ia telah berprasangka terhadap Sherly begitu kejamnya. Ia pun mulai merasakan betapa hati Sherly teriris-iris ketika ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa Sherly kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa Sherly mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap Sherly sebagai orang matre tak berperasan. Sherly telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.
Hayoo kawan reader sekalian, apa moral valuenya? ? aku juga bingung mau nyimpulin moral valuenya kayak apa, terlalu banyak kata-kata yang pengen diungkapin akhirnya gak bisa ngungkapin, ahahaha  #alesan aja =D. Yang jelas kebohongan itu kadang bisa seperti surga kadangpun bisa seperti neraka, begitu pula dengan kejujuran kadang membawa berkah ato bisa membawa malapetaka #gak nyambung. Tapi menurut aku intinya di situ sih “Sherly bohong ke Andre kalo dia lebih memilih pria kaya padahal sebenernya kan Sherly mengidap kanker rahim jadi dia memutuskan hubungan dengan Andre yang notabene oran menengah kebawah, berkat kebohongan Sherly akhirnya Andre berhasil jadi orang sukses karena ingin menunjukkan ke Sherly kalo dia bisa jadi kaya seperti yang diinginkan Sherly, tapi di lain sisi, Sherly menghadapi penyakitnya sendirian hingga ajal menjemputnya."

klik SUMBER

6 komentar:

Abdulloh Muzaki mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Riskah Bariroh mengatakan...

Ihh ternyata yg diliat fotonya to bukan ceritae, dasar =P

Abdulloh Muzaki mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Best Simple Life mengatakan...

bagus banget ceritanya. menyentuh sekali.

moral value nya: jangan mudah berperasangka buruk kepada orang lain. jika sikapnya berubah, jangan hakimi dia. Mungkin ada sesuatu yang ia sembunyikan dan ia melakukan itu mungkin untuk kebaikan dia dan semua orang.

Best Simple Life mengatakan...

bagus banget ceritnya. menyentuh sekali.

moral value nya : jangan mudah berprasangka buruk terhadap orang lain. jika ia bersikap berbeda, mungkin ada sesuatu yg sedang ia sembunyikan. dan ia menyembunyikan itu mungkin untuk kebaikan dirinya dan juga orang lain.

Riskah Bariroh mengatakan...

andri: waaah andri komen di blog aku, makasih andri
udah follow blogku belum? ayo saling memfollow :D