Kali ini saya akan bawa
oleh-oleh hasil dari hobyku baca cerita motivasi. Dalam buku motivasi yang aku baca, ada suatu
chapter yang membuat aku sangat termotivasi, mau tau? ? hehehe. Tapi sebelum
aku kasih tau motivasinya, aku perkenalin dulu buku yang aku baca.
Second Mile, ya buku karya Rudy
Langitan itu adalah buku yang 2 hari aku baca kemarin. Bukunya sungguh
menginspirasi dan kaya akan motivasi yang membuat kita gak galau ‘n lebih bersyukur
#kesannya kayak promosi, hehehe
Dari pada aku promosi tanpa honorisasi mending aku langsung kasih tau kawan blogger ‘n reader sekalin, let’s cekidot J
Dari pada aku promosi tanpa honorisasi mending aku langsung kasih tau kawan blogger ‘n reader sekalin, let’s cekidot J
Ada satu kata yang tak
boleh kita lupakan, apa itu kawan? ? Kata tersebut yakni A.N.T.U.S.I.A.S.M.E. Antusiasme berasal dari
bahasan Yunani, yakni En yang berarti
di dalam dan Theos yang berarti
Tuhan. Secara Harfiah, arti antusiasme adalah didalam Tuhan (God Inside). Kata ini sering kita
artikan sebagai semangat, tetapi sebenernya kata tersebut bermakna kekuatan
yang berasal dari Tuhan. Walter Chrysler berkata, “Rahasia sesungguhnya dari kesuksesan adalan Antusiasme”. Og Madino penulis
the Greatest Salesman in The World, juga
sependapat, “Setiap perbuatan istimewa di
dalam sejarah dunia merupakan keberhasilan Antusiasme”. Jadi tidak ada hal besar yang pernah dicapai tanpa antusiasme
karena dia (Antusiame.red) memberikan
kekuatan bagi setiap tantangan yang kita hadapi, tidak peduli seberapa
menakutkan atau sulitnya tantangan tersebut.
Semangat yang dimiliki
banyak orang umumnya berasal dari kekuatan manusia yang sangat terbatas
sehingga seringkali cepat padam. Coba liat kalo kita sedang ngrasain kekecewaan,
Dari mana asal semangat kita? Dari Tuhan atau diri sendiri?. Dalam kondisi
kekecewaan yang sangat dalam bukankah semangat kita akan sedikit demi sedikit
akan padam? Nah itulah semangat dari manusia yang sesungguhnya, cepat padam dan
hanya sementara berkobar. Namun, semangat dari Tuhan tidak akan pernah padam,
kekecewaan digunakan Tuhan sebagai sarana untuk mengantarkan kita pada pintu
rumahNya, dan ketika Tuhan sudah membuka pintu dan menyuruh kita masuk,
kekecewaan hanya diizinkan tetap tinggal di luar. Kalo kita memiliki percikan-percikan
api antusias, maka percikan api antusias tersebut akan membuat kita
senantiasa terbakar dan menjadi semacam pendorong agar mampu keluar dari
kenyamanan menuju tujuan hidup yang lebih menantang. KEEP ANTUSIAS KAWAN J
4 komentar:
we? assem ki
pembaca kn kebanyakan kurang peduli dg komen :p
agak kecewa jga c - -"
kayak bisa buat aja ><
Posting Komentar